Menjaga Kesehatan Mata. Lihat Dunia Tanpa Melalui Kacamata

Menjaga kesehatan mata tidak semudah yang kita pikirkan. Pemakaian gadget seperti laptop, tv, ponsel, membuat mata cepat lelah. Kita sangat mengandalkan indra penglihatan untuk kehidupan sehari-hari. Akibatnya, kita merasa wajar saja bila anak kecil sudah pakai kacamata atau orang remaja yang memakai kontak lens.

Kita pun tahu kalau dengan berjalannya waktu, mata akan kehilangan ketajamannya. Usia senja ditandai dengan mata yang rabun jauh (myopia) atau mata tua (presbiopi). Proses penuaan juga bisa menyebabkan katarak, dimana lensa mata jadi berembun, walau bisa juga hal ini terjadi karena terbentur objek tumpul.

Aku sendiri sudah pakai kacamata sejak bangku SD. Semua adik-adikku juga memakai kacamata sekitar usia tersebut. Dahulu, pemakaian gadget tidak semasif sekarang. Jadi, konotasinya kalau yang pakai kacamata adalah mereka yang suka baca buku. Bisa juga disimpulkan sebagai anak-anak yang doyan belajar. Jadi, pemakaian kacamata dianggap suatu konsekuensi lumrah untuk kebiasaan yang baik.

Kita hanya tahu kalau penglihatan terganggu ketika melihat tulisan di papan tulis yang buram. Kalau sudah demikian, kita akan mendatangi optik dan membeli kacamata untuk membantu kita melihat dengan baik. Hal seperti ini paling terasa ketika berada di bangku sekolah.

Setelah selesai kuliah, mulai bekerja, menikah dan berhenti kerja. Aku makin merasa tidak butuh kacamata. Aku tidak perlu lagi melihat tulisan di papan tulis. Jadi, setelah kacamata terakhirku rusak, aku belum membeli kacamata baru. Dan, untuk beberapa saat, rasanya biasa saja.

Tapi menjelang usia 40, bahkan tulisan di layar laptop, televisi bahkan majalah yang ada ditangan, tidak bisa terbaca. Bahkan aku mulai merasa pusing, sakit kepala, yang awalnya menduga mungkin karena flu atau masuk angin.

Ternyata, kesehatan mata yang terganggu bisa berpengaruh pada anggota tubuh lainnya. Jadi, mau tidak mau aku sepertinya masih berjodoh dengan benda berlensa tersebut. Saat itulah aku mulai berfikir, sepertinya mata perlu diperhatikan dalam ruang lingkup usia yang berbeda.

Menjaga Kesehatan Mata Sesuai Usia

Aku merasa cukup tahu bagaimana caranya memelihara indra penglihatan. Aku suka menkonsumsi wortel, membaca dengan jarak tepat, dan kalau mata mulai lelah, aku menghentikan pemakaian gadget lalu beristirahat. Ternyata masih banyak yang bisa kita lakukan untuk memelihara mata agar bisa melihat dengan normal tanpa kacamata.  

Pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini perlu disosialisasikan. Bukan hanya dengan menjaga jarak mata dengan layar kaca, makan wortel yang disinyalir menutrisi mata, dan saran lainnya. Kita perlu menjaga kesehatan mata sesuai usia.

1.Usia 0 – sampai 30an

Kita lahir dengan lensa mata jernih dan fleksibel. Koneksi lensa mata juga masih kuat. Seiring pertambahan usia, lensa jadi kurang fleksibel, dan kadang memerlukan lensa korektif. Jika bola mata terlalu panjang, itu disebut rabun jauh.

Bola mata dengan jarak terlalu pendek, disebut rabun dekat. Bisa juga mengalami mata silinder karena kelengkungan kornea yang tidak teratur. Biasanya, kondisi seperti ini bisa diatasi dengan memakai kacamata atau kontak lensa.

Jika mengalami rabun dekat, kaca mata baca bisa dikenakan menjelang usia 30-an tahun. Disarankan untuk mengetes penglihatan secara komprehensif. Dokter maka bisa menguji tekanan di dalam mata dan memeriksa saraf optik untuk mengetahui dengan pasti mengenai kesehatan mata Anda.Hal yang disarankan sebagai perawatan mata pada usia ini adalah :

  • Membiasakan diri untuk membaca dengan jarak minimal 30cm
  • Tidak merokok dan berolahraga
  • Membiasakan pakai kacamata bila berada dibawah terik matahari
  • Banyak makanan yang mengandung vitamin An yang baik untuk mata seperti wortel dan brokoli
  • Meluangkan waktu di pagi hari untuk beraktivitas di luar ruangan. Walau sinar UV bisa merusak mata, bila Anda berada diluar ruangan dengan kacamata UV, maka mata dapat memperoleh nutrisi dari matahari dan sekaligus melindunginya.

2. Usia 40an

Ini adalah usia orang kehilangan kemampuan untuk fokus dalam jarak dekat. Dahulu kalau mata tidak bisa melihat tulisan jauh dan solusinya adalah mendekat, pada usia ini kita mengalami hal yang kebalikannya. Itulah sebabnya, banyak orang tua yang melihat dengan cara menjauhkan tulisan dari matanya. Kondisi ini disebut presbiopia.

Hal ini disebabkan oleh lensa mata yang memedek, bentuknya lebih keras dan zonula melemah. Tentu, kondisi orang berbeda-beda, khususnya bila memiliki kebiasaan baik dalam memelihata kesehatan mata. Menjelang usia senja, ditambah kebiasaan buruk dalam merawat kesehatan mata, maka kita lebih berpotensi mengalami berbagai gangguan mata, bahkan sampai mengalami kebutaan.

Kalau punya penglihatan yang baik, Anda mungkin baru memakai kacamata pada usia awal 40-an. Orang dengan rabun lebih resistensi pada gangguan ini dan tidak mengalami perubahan penglihatan berarti karena presbiopi sampai usia mencapai akhir 40-an tahun.Perawatan mata pada usia ini adalah

  • Melakukan pemeriksaan rutin minimal 6 bulan sekali. Anda perlu tahu perubahan mata untuk bisa merawatnya secara optimal.
  • Mencari optik dan dokter mata yang paling pas untuk bisa berkonsultasi secara konsisten
  • Mencari tahu berbagai cara untuk mengobati masalah mata seperti operasi lasik, pemakaian kontak lensa bila menginginkannya.
  • Menyesuaikan pemakaian laptop atau ponsel senyaman mungkin. Sesuaikan pencahayaan agar tidak terlalu silau, pertahankan jarak mata dan layar sekitar 30 cm dari mata.

3. Usia 50an ke atas

Pada usia ini, hampir semua fungsi tubuh mengalami penurunan. Itulah sebabnya sangat penting untuk memelihara kesehatan sejak dini. Khususnya untuk mata, lensa kian mengeras dan perlu lensa korektif yang kuat. Usia ini juga berisiko mengalami penyakit mata seperti:

1. Katarak.

Terjadi ketika lensa mata jadi keruh. Penuaan adalah akibar utamanya. Walaupun demikian, merokok dan sering berada dalam paparan sinar matahari tanpa kacamata bisa memicunya. Katarak bila tidak diobati dapat memicu kebutaan.

Para peneliti di Blue Mountains Eye menemukan bahwa vitamin B, asam folat dan vitamin B12 mengurangi pembentukan katarak. Penelitian juga menunjukkan bahwa mengkonsumsi asam lemak omega-3 setiap hari dapat mengurangi risiko katarak.

2. Glaukoma.

Tekanan pada mata bisa mengakibatkan kerusakan saraf optik. Glaukoma adalah penyakit yang perlahan-lahan dapat memicu kebutaan.

3. Kerusakan makula.

Makula yang merupakan bagian dari retina ini dapat rusak karena keturunan atau faktor lainnya. Gejalanya adalah penglihatan kabur. damage makula Ini adalah penyebab utama kebutaan pada orang  berusia di atas 65 tahun. Beberapa hal yang bisa dilakukan pada usia tersebut.

  • menkonsumsi suplemen vitamin C, beta karoten (pembentuk vit.A), vitamin E dan seng untuk menurunkan risiko kerusakan makula. Lutein dari sayuran berdaun hijau seperti jagung, brokoli, bayam dan kangkung merupakan antioksidan pelindung mata.
  • Periksa mata dengan rutin. Masalah penglihatan dapat makin parah bila memakai kacamata atau kontak lensa yang tidak sesuai.
  • Bila mengalami penyaki yang berkaitan dengan mata seperti katarak atau glaukoma, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasinya.
  • Mencari dokter spesialis mata untuk berkonsultasi secara kontinu
  • Tidur yang cukup. Mata perlu beristirahat dari paparan matahari, gadget dan lain sebagainya

Kenali Keluhan Kesehatan Mata Sebelum Harus Pakai Kacamata

Andaikan keluargaku dulu teredukasi tentang kesehatan indra pengliharan, mungkin kami tidak pakai kacamata sejak kecil. Beberapa hal yang bisa jadi indikasi kalau Anda butuh kacamata bisa jadi rambu-rambu agar waspada. Keluhan ini juga bisa jadi pertanda, Anda butuh kacamata baru.

1. Sering menyipitkan mata

Kalau kerap menyipitkan mata tetika ingin melihat sesuatu, ini bisajadi sinyal kalau penglihatan Anda mulai tidak fokus.

2. Sakit kepala

Saat otot mata tegang, sakit kepala muncul. Tubuh mencoba untuk menyesuaikan diri agar lensa fokus pada objek sebagaimana mestinya. Karena terlalu dipaksakan, akhirnya menyebabkan sakit kepala.

3. Penglihatan kabur

Jika kesulitan melihat objek atau tulisan. Semua terlihat kabur dalam jarak 1-1,5 meter, maka segera periksa mata. Solusinya bukan sebatas duduk paling depan di kelas. Masalah mata perlu diprioritaskan agar tidak semakin parah.

4. Sulit melihat di malam hari

Saat Anda merasa sulit berkendaraan di malam hari, bisa jadi mata Anda bermasalah. Hal ini bisa dipahami karena malam hari, pencahayaan lebih minim.

5. Mata lelah

Saat melihat layar ponsel, komputer atau buku terlalu lama, Anda bisa merasa mata jadi mudah lelah. Ini bisa jadi keluhan yang perlu diwaspadai, mungkin Anda butuh pakai kacamata.

6. Sering mengucek-ngucek mata

Salah satu pertanda Anda memiliki masalahpenglihatan adalah kebiasaan mengucek-ngucek mata. Hal ini bisa karena penglihatan kabur dan setelah mengucek mata, bisa kembali fokus.

Indra penglihatan adalah berkah yang menakjubkan. Bayangkan kalau tidak bisa menglihat, Anda bergantung pada alat bantu dan pertolongan orang lain. Agar bisa memakai mata sampai tua, pemeliharaan mata sangatlah penting. Mulai dengan memperhatikan keluhan pada mata yang berusaha memperingati kalau mata butuh perhatian dan perawatan.

Prioritaskan Kesehatan Mata Melalui Kebiasaan Baik

Anda bisa mulai memperhatikan mata dengan berusaha untuk memrioritaskannya. Kalau Anda mengakui kalau mata butuh perawatan, maka Anda bisa segera menunjukkan langkah positif untuk memelihara kesehatan dari Mata. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

  • Penyesuaian pencahayaan. Saat mata menata gadget atau komputer, atur agar ruangan tetap terang.
  • Istirahatkan Mata. Anda bisa sesekali memalingkan padangan seperti melihat tanaman yang hijau. Mata yang lelah bisa kembali segar dengan melihatnya.
  • Batasi Waktu Layar. Anda perlu tegas dalam memakai waktu untuk pemakaian gadget, agar bisa terhindari dari  masalah kesehatan mata dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  • Tetes Mata. Kalau Anda mulai merasa mata lelah, coba pakai obat tetes mata untuk mengatasinya.
  • Tingkatkan Kualitas Udara Ruangan. Mata kering pada ruangan berAC bisa diatasi dengan menempatkan pelembap udara
  • Berhenti merokok. Kebiasaan buruk ini juga bahaya untuk tubuh. Untuk konteks kesehatan mata, berhenti merokok dapat mengurangi udara kering disekitar mata dan wajah.
  • Kacamata yang Tepat. Pakai kacamata sesuai panduan dokter.
  • Lebih Sering Berkedip Saat Membaca. Ketika menatap layar televisi, ponsel atau laptop juga perlu melakukannya agar tidak membuat mata kering atau lelah.
  • Memeriksakan mata secara rutin pada dokter spesialis mata.

Kalau setelah berusaha melakukan pencegahan, tapi tetap harus pakai kacamata. Jangan khawatir. Anda beberapa metode pengobatan yang bisa dipertimbangkan.

Pengobatan Kesehatan Mata Sesuai Keluhannya

Tahukah Anda kalau pemakaian mata sesuai dengan resep dokter bisa mengembalikan fokus mata? Anda bisa pakai kacamata dan kemudian tidak membutuhkannya. Selain itu, masih  banyak pengobatan lainnya yang bisa Anda pertimbangkan, sesuai keluhan yang dirasa.

1.Terapi Mata

Ini adalah pengobatan bagi mereka yang tidak ingin pakai kontak lensa atau kacamata. Beberapa terapi mata minus dan silinder yang bisa dipertimbangkan adalah :

  • Orthokeratology atau Terapi Refraktif Kornea : Anda perlu memakai lensa khusus untuk terapi mata minus atau silinder. Lensa khusus akan jadi pelindung dan menekan kornea secara bertahap.
  • Mata Laser

2. Mata laser Mata minus

Terapi mata minus bisa dengan pengobatan laser. Anda memperbaiki bentuk pelindung mata memakai sinar laser. Pelindung mata bisa lebih pipih, sehingga cahaya jatuh tepat di retina. Terdapat tiga jenis operasi laser mata dalam memperbaiki kornea, yakni:

  • PRK (Keratektomi Fotorefraktif) : mengangkat lapisan luar atau epitel kornea. Kemudian, stroma pelindung dikikis memakai sinar laser.
  • LASEK (Laser Epithelial Keratomileusis) : operasinya mirip dengan PRK. Perbedaan terletak pada  lapisan epitel yang tidak dibuang, tetapi ditempelkan kembali pada tempat semula.
  • LASIK (Laser In Situ Keratomileusis) : irisan tipis pada epitel dan stroma, tanpa melepasnya dari kornea mata. Lalu, stroma diperbaiki dengan laser sinar, dan ditempelkan kembali ke tempatnya semula. Operasi Lasik bisa membuat pengidapnya tidak perlu memakai kacamata lagi.  

3. Lensa Implan

Ini adalah pengobatan yang terbilang baru dengan memasang implan pada bola mata untuk memfokuskan cahaya tepat pada retina. Pengobatan ini masih terbilang jarang dan belum tersedia dimana.-mana. Namun, lensa implan sayangnya masih tergolong jarang, terbatas, dan umumnya diutamakan bagi pengidap rabun jauh yang sudah sangat parah.

Itulah pembahasan sekilas mengenai bagaimana menjaga kesehatan mata dan beberapa pengobatan yang bisa Anda lakukan. Dengan mencari tahu lebih jauh mengenai kesehatan mata, maka kita akan bisa memeliharanya lebih baik lagi. Kalau Anda termasuk orang-orang yang kerap mengabaikan kesehatan mata, maka coba untuk merubah diri.

Hari Penglihatan Dunia atau World Sight Day diperingati pada bulan November. Pada waktu-waktu tersebutlah, praktisi, tenaga ahli, dan bahkan optik dan juga perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan mata, menyebarkan informasi mengenai kualitas hidup yang lebih baik dengan memperhatikan kesehatan dari mata.

Hal khusus yang World Sight Day coba sosialisasikan adalah pemberantasan kebutaan. Kita tidak mengetahui kalau kita memiliki potensi kebutaan, sampai terlambat. Penyebab kebutaan terbesar adalah Katarak, Glaukoma (kelainan retina) sampai kelainan refraksi yang umum seperti mata minus,  silinder, dan rabun dekat.

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menemukan optik dan Dokter Mata untuk bisa berkonsultasi. Anda juga perlu  melakukan pemeriksaan rutin dan tidak menyepelekan keluhan apapun yang dirasakan. Dengan demikian, Anda bisa melihat dunia tanpa kacamata. Yuk, prioritaskan kesehatan mata agar bisa menggunakannya dengan aman dan nyaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *