“Sudah usia 40tahunan mau mulai bisnis?”
aku jalani hidup sambil mengalir. Tidak terasa sudah bertahun-tahun bekerja untuk orang lain. Memang wajar untuk mengumpulkan dana untuk modal. Tapi,tanpa disadari, Aku sudah berumur kepala empat dan masih terjebak jadi karyawan dan mengandalkan gaji.
Saat itu saya kehilangan pekerjaan karena perusahaan bangkrut. Aku punya terlalu banyak cerita sedih saat itu. Tapi saya rasa tidak perlu saya ungkapkan satu per satu secara detail.
Jadi saya kehilangan pekerjaan ketika memiliki anak kecil. Tentu saja situasinya menjadi sulit karena aku adalah orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan. Saya hanya bekerja di satu tempat dari awal.
Pernahkah Anda mencoba mendapatkan penghasilan sebagai wiraswasta, mis. mencari pekerjaan paruh waktu, tetapi sering gagal. Mungkin karena pekerjaan utama membutuhkan lebih banyak waktu.
Sekarang saya bergantung pada pekerjaan dan menutup toko, bisa dibayangkan betapa sulitnya hidup ini. Apakah Anda tahu berapa biayanya? Bisa dibayangkan betapa suramnya masa depan saya nanti.
Saya juga mengerti bahwa 40 tahun adalah usia yang dipakai. Anda tidak bisa mengatakan Anda muda, tetapi Anda juga tidak bisa mengatakan Anda tua. Inilah yang perlu diketahui pasien nyeri pinggul dan lutut!
Saya agak kesulitan melamar pekerjaan tanpa koneksi yang jelas. Bergantung pada usianya, bekerja dari bawah sudah tidak memungkinkan lagi. Ini tentang apa-apa, ini tentang fakta bahwa dia tidak bugar secara fisik seperti saat dia berusia dua puluhan.
Saat saya berkompetisi dengan junior, saya kehilangan kekuatan fisik dan mobilitas. Saya tahu diri saya sendiri Apalagi di usia 20-an saya adalah seorang workaholic, workaholic dan bahkan pecandu aktivitas. Begadang, merokok, ngopi adalah bagian dari keseharian anak usia 20 tahun. Di usia 40 tahun, badan sudah terasa berat. Secara fisik menurun.
Saya akhirnya hanya mengandalkan jaringan kecil untuk mencari pekerjaan. Saya berpartisipasi dalam setiap peluang bisnis yang memungkinkan dan kemudian masuk. Tapi semua mentah.