Ingin Jadi Konten Kreator? Delete Semua (Pilih 2) Platform Sosmed

Jadi konten kreator bukanlah cita-cita saya. Profesi tersebut tidak populer jaman saya kuliah. Setelah mencoba jadi guru, content writer, kalau disimpulkan secara gado-gado, yang saya lakukan memang kurang lebih adalah berjibaku dengan konten. Hanya perlu memilih kemasannya.

Apakah blog, facebook, Instagram, dan lain sebagainya. Karena saya tumbuh dengan facebook, tentu platform tersebut jadi piilhan pertama. Tapi kalau mengingat pasar yang saya inginkan, sepertinya lebih baik fokus dengan Instagram. Namun, kemudian ada Tik tok dan sepertinya sangat trending. Dan bermunculan platform lainnya dan sepertinya saya tidak mampu untuk buat konten yang pas untuk semuanya.

Dan memang seharusnya tidak.

Di era digital saat ini, platform media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Mereka menghubungkan kita dengan teman, keluarga, dan dunia. Namun, jika Anda bercita-cita menjadi pencipta, seniman sejati, atau wirausaha, hiruk pikuk media sosial dapat menghambat proses kreatif dan produktivitas.

Bahkan saya tidak bisa memutuskan untuk punya akun sosmed apa untuk menunjang pekerjaan. Semua punya plus dan minus. Tapi untuk profil, bahkan template blog sekalipun, memiliki semua opsi sosmed. Yang saya buat sementara adalah berdasarkan kebutuhan persyaratan lomba blog.

Biasanya meminta untuk follow akun Fb, Ig, Tiktok dan bahkan Twitter. Semua pengalaman lomba juga memberi saya kesempatan untuk mengintip bagaimana merek besar memelihara brand mereka. Walau ada akun di tiap platform. Kita bisa lihat dimana mereka lebih mendominasi.

Jadi Konten Kreator Yang Fokus!

Dalam postingan blog ini, saya coba mengeksplorasi gagasan untuk menyederhanakan kehadiran online. Bukan hanya konten kreator, siapapun yang ingin sukses secara online akan sangat mudah terdistraksi dengan banyaknya platform yang ada.

Saya sendiri merasa kalau ingin santai sambil pegang ponsel, akan terjebak dengan lihat-lihat posting Fb. Kemudian pindah ke Instagram. Lalu, tidak berhenti di sana. Kemudian buka Youtube atau Tiktok. Habis waktu 2 jam mencari inspirasi yang justru malah semakin membuat sakit kepala.

Bagaimana akhirnya? Tetap saja saya akan memilih platform yang buat saya nyaman, Facebook dan Instagram. Jadi konten kreator Fb, Ig atau platform lainnya tidak masalah. Anda perlu fokus pada salah satu, dan membesarkannya. Saya sangat percaya kita bisa membesarkan setidaknya dua platform.

Lima terlalu banyak. Apapun yang tips dan strategi pemasaran katakan. Kalau masih hijau dalam dunia kreator, batasi medianya. Kita fokus dulu dengan “konten”. Jadi saya menganjurkan sebuah langkah drastis.

Hapus semua kecuali dua platform media sosial

Hidup mengajarkan saya untuk tidak serakah. Badan kita juga tidak sanggup. Jadi influencer di fb, buat konten juga di IG dan tiktok, lalu memikirkan konten tiktok dan lain sebagainya. Kita merasa sanggup-sanggup saja. Tapi kalau saya fokus dengan dua atau tiga terlebih dahulu, profesi lainnya akan lebih mudah.

Tapi kan banyak aplikasi yang memungkinkan konten sama untuk platform berbeda?

Maksudnya pakai canva? bisa sih. Tapi kalau isinya sama, buat apa punya banyak platform? Apakah kita tidak akhirnya terlalu fokus dengan kuantitas dan lupa dengan kualitas? Setidaknya dengan melimitasi diri dengan dua platform (dulu) kualitas jadi lebih kita perhatikan!

Jadi Konten Kreator Itu Harus Berkualitas!

Sekarang banyak konten kreator yang melempar berbagai konten di sosmed. Bahkan anak kecil dan remaja yang belum kelar sekolah saja bisa lebih “famous” dari pada kita. Jadi, tidak ada formula yang pasti. Si A terkenal karena hal lain, belum tentu kita bisa mencapai hal yang sama.

Oleh karena itu, kita perlu mulai dengan satu atau dua platform terlebih dahulu. Lakukan riset, buat strategi dan lain sebagainya. Walau ada banyak sosmed, mereka sebenarnya ada perbedaan. Jadi, kalau kita terbiasa dengan dua paltform dulu, kalau mau nambah, itu bisa nanti.

1. Kualitas di atas kuantitas

Dalam media sosial, kualitas selalu mengalahkan kuantitas. Kehadiran di berbagai platform dapat membuat fokus Anda menjadi berkurang, sehingga menyulitkan pembuatan konten yang bermakna. Dengan membatasi diri hanya pada dua platform, Anda dapat menyalurkan energi untuk membuat konten berkualitas tinggi.

Hasil jadi lebih memuaskan dan sesuai dengan audiens. Baik itu seni visual, musik, isi tulisan, atau bentuk kreativitas lainnya. Coba untuk mendedikasikan waktu Anda untuk menyempurnakan isi. Dengan paduan keahlian, isi, pesan, dan kemasan, hasilnya tentu akan menarik pembaca.

2. Mengatasi Jebakan Perbandingan Jadi Konten Kreator

Salah satu kelemahan media sosial adalah perbandingan terus-menerus dengan orang lain. Menghapus platform yang tidak perlu akan membantu Anda melepaskan diri dari siklus perbandingan. Jadi kita tidak berlama-lama dalam hal keraguan diri. Saat tidak dibombardir dengan banyaknya feed yang menampilkan pencapaian orang lain, Anda dapat fokus pada pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri.

Rangkullah perjalanan unik Anda dan rayakan kemajuan walau dimulai dari hal kecil. Tapi kita mungkin bisa belajar dari perjalanan orang lain!. iya, tapi kalau terlalu lama, Anda kapan akan membuat kemajuan dari diri sendiri. Realitanya, kesuksesan bukan sekedar copy paste dari cerita orang lain. Buatlah cerita Anda sendiri. Anda perlu fokus dan berkarya tanpa dibayangi oleh kehidupan orang lain yang tampak sempurna.

3. Memupuk Koneksi Asli

“Online presence” berarti ada berapa orang yang menyadari keberadaan Anda secara online. Kalau selebriti yang memang banyak followernya. Kalau Anda terlalu ngebet untuk seperti itu, hati-hati. SIapa tahu Anda jadi terdistraksi dari maksud awal untuk jadi konten kreator.

Anda kan ingin mendapat penghasilan yang benar-benar bisa diandalkan. Oleh karena itu, kerucutkan ambisi dan fokus pada hal yang paling utama. FOllower lebih kecil memungkinkan Anda membina hubungan yang tulus dengan pengikut. Berinteraksilah dengan audiens lebih dalam, tanggapi komentar mereka, dan hargai dukungan mereka.

Interaksi yang bermakna dapat menghasilkan basis penggemar berdedikasi yang benar-benar menghargai karya Anda. Ingat, ini bukan soal jumlah pengikut, tapi dampak yang Anda buat terhadap mereka yang benar-benar menghargai kreativitas Anda.

4. Meminimalkan Kekacauan Digital

Menghapus akun media sosial juga membantu merapikan kehidupan digital Anda. Terlalu banyak platform dapat menyebabkan kelebihan informasi, gangguan, dan penurunan produktivitas. menghapus akun yang Anda jarang pakai dapat menyederhanakan keberadaan Anda.

Pilih platform yang terasa nyaman, tenangkan pikiran, dan biarkan ide-ide kreatif mengalir lebih bebas. Lingkungan digital yang bebas kekacauan menumbuhkan pola pikir terfokus dan terinspirasi. Siapa tahu hal ini memungkinkan Anda menciptakan karya yang lebih baik.

5. Memilih Platform yang Tepat

Platform yang tepat sangat lah penting. Pertimbangkan audiens target dan sifat konten. Apakah untuk anak-anak, remaja, usia produktif, para ibu, dan lainnya. Untuk seniman visual dan fotografer, platform seperti Instagram dan Behance menawarkan karya visual yang menarik. Kenali sosial media dan kecenderungan bentuk kontennya.

Penulis dan pemikir mungkin menganggap Twitter dan Medium lebih cocok untuk berbagi ide. Sesuaikan pilihan platform agar selaras dengan tujuan kreatif dan audiens yang ingin dijangkau. Kesimpulannya, meskipun media sosial dapat menjadi alat yang ampuh bagi para pembuat konten, penting memakainya dengan penuh kesadaran.

Strategi SMART Untuk Sukses Sebagai Konten Kreator

Jadi konten kreator Fb atau Ig, semua sama saja. Jadi, pilih dengan bijaksana dan penuh pertimbangan. Menghapus semua kecuali dua platform media sosial dapat membebaskan Anda dari gangguan, perbandingan, dan kekacauan digital. Sehingga, Anda dapat fokus pada perjalanan kreatif yang bermakna.

Kuncinya adalah menemukan platform media sosial yang sesuai dengan niche Anda dan selaras dengan tujuan SMART (Spesifik, Mudah Diukur, Achievable, Relevan, dan Terikat Waktu). Keselarasan inilah yang menjadi kekuatan sesungguhnya dari keterlibatan yang efektif secara online.

Saya akan membagikan tujuh alasan kuat yang menyoroti pentingnya membuat pilihan yang bijaksana ketika memilih platform media sosial.

1.Tunjukkan Kekuatan

Daripada mencoba menangani setiap platform, fokuslah pada platform yang memungkinkan Anda bersinar. Setiap platform memiliki kekuatannya sendiri dan melayani audiens yang berbeda. Jadi, pilihlah yang sesuai dengan konten dan identitas merek untuk memberikan dampak terbesar.

2.Investasi Waktu vs. Pengembalian

Mengelola beberapa akun media sosial dapat menghabiskan banyak waktu, dan tidak semua platform memberi Anda laba atas investasi yang sama. Dengan memilih beberapa platform yang memberikan hasil terbaik untuk tujuan, Anda dapat memaksimalkan upaya.

3.Selaraskan dengan Keinginan dan Keterampilan

Pertimbangkan preferensi dan keterampilan Anda sendiri saat memilih platform media sosial. Baik Anda menyukai visual, video pendek, atau postingan panjang, pilih platform yang dirasa tepat. Ini akan membuat pengalaman Anda lebih menyenangkan dan berkelanjutan.

4.Hindari Jebakan Hype

Platform media sosial baru terus bermunculan, dan sangat mudah untuk terjebak dalam tren tersebut. Namun berhati-hatilah! Beberapa platform mungkin tidak relevan dengan niche atau tujuan jangka panjang Anda. Bersikaplah bijaksana dan evaluasi potensi dampaknya sebelum Anda terjun.

5. Jadi Konten Kreator dan Minimalkan Penyesalan

Percayalah, mendaftar terlalu banyak platform bisa menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Jangan merasa tertekan untuk bergabung dengan setiap platform hanya karena orang lain melakukannya. Fokus pada hal-hal yang benar-benar melengkapi merek dan konten Anda.

6.Targetkan Audiens dengan Lebih Baik

Platform yang berbeda menarik demografi pengguna yang berbeda. Luangkan waktu untuk meneliti dan memahami audiens setiap platform, sehingga Anda dapat menjangkau orang yang tepat untuk niche Anda. Menyajikan konten Anda kepada audiens target akan membantu Anda membangun koneksi yang lebih kuat dan meningkatkan keterlibatan.

7.Optimalkan Sumber Daya

Mengelola berbagai platform media sosial memerlukan sumber daya seperti waktu dan uang. Dengan mempersempit pilihan, Anda dapat menggunakan sumber daya secara lebih efektif, memastikan konten Anda tetap konsisten dan berdampak.

Tidak perlu menyebarkan diri ke semua platform media sosial. Pendekatan cerdas untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di dunia media sosial yang dinamis adalah dengan mengidentifikasi platform yang paling sesuai untuk Anda sebagai penyedia layanan.

Kualitas, keaslian, dan koneksi asli harus menjadi kekuatan pendorong di balik kesuksesan sebagai seorang konten kreator. Pendekatan minimalis ini dapat mengeluarkan potensi kreatif yang sesungguhnya. Tentu dengan dampak jangka panjang yang pontensial. Branding diri dengan benar agar Anda bisa dikenali dengan mudah.

Namun, tentu saja, setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Penting untuk mengevaluasi tujuan dan kebutuhan saat memilih platform media sosial yang tepat. Jangan pernah merasa terikat dengan satu platform, dan jangan takut untuk mencoba platform baru jika itu cocok dengan identitas Anda.

Ingatlah bahwa pada akhirnya, kualitas dan keaslian konten Anda-lah yang akan menarik audiens bukan sekadar kehadiran di banyak platform. Dengan memilih platform yang tepat, Anda dapat membawa kreativitas ke level selanjutnya dan menemukan audiens yang benar-benar menghargai karya Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *